Pertina DKI sarakan PON XX Papua bergulir tanpa penonton

Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) memohon agar Pemerintah Kota Jakarta Pusat membantu dalam menyediakan fasilitas dan infrastruktur untuk mengembangkan bakat dan melatih atlet tinju muda.
“Kami datang untuk meminta bantuan dalam mendidik atlet-atlet muda di Jakarta Pusat dan kami juga ingin mengadakan pertandingan tinju Wali Kota Cup jika di izinkan,” ujar Ketua Harian Pertina Jakarta Pusat, Titus Tibalimeten, saat melakukan pertemuan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, pada hari Senin.
Kedatangan Pertina Jakarta Pusat tidak hanya untuk memperkenalkan pengurus baru periode 2023-2027 yang baru di lantik pada tanggal 9 Desember 2023, tetapi juga untuk mengajukan pertandingan tinju di seluruh Jakarta Pusat.
Sementara itu, Sekretaris Kota Jakarta Pusat, Iqbal Akbarudin, menyatakan bahwa Pertina merupakan organisasi yang memiliki potensi untuk mengembangkan potensi olahraga generasi muda, terutama dalam bidang tinju.
“Bahkan tinju dapat menjadi olahraga yang meningkatkan kualitas siswa di Jakarta Pusat, terutama dalam hal mental agar dapat bersaing secara kompetitif menghadapi semua tantangan di masa depan,” katanya.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga akan berkoordinasi dengan Dinas Olahraga DKI Jakarta untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur latihan tinju bagi masyarakat.

Pertina DKI sarakan PON XX Papua bergulir tanpa penonton

Pertina DKI sarakan PON XX Papua bergulir tanpa penonton

Hengky Silatang, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Seluruh Indonesia (Pertina) DKI Jakarta, mengusulkan agar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 di selenggarakan tanpa penonton, mirip dengan Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut Hengky, PON Papua dapat mengikuti contoh Olimpiade Tokyo yang menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk larangan penonton untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Yang terbaik adalah tanpa penonton. Kita harus memastikan bahwa PON Papua tidak akan merugikan banyak orang. Protokol kesehatan harus ditegakkan dengan ketat,” ujar Hengky kepada ANTARA, Jumat.

“Yang paling penting saat ini adalah menjaga kesehatan atlet. Kami di Pertina DKI juga menerapkan protokol kesehatan ketat, karena musuh yang kita hadapi saat ini tidak terlihat,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, telah memastikan bahwa PON Papua akan tetap berlangsung sesuai jadwal pada 2-15 Oktober. Namun, belum ada keputusan mengenai kehadiran penonton di arena pertandingan.

Marciano menyebut bahwa ada beberapa skenario yang dapat dilakukan, namun semuanya tergantung pada situasi penyebaran virus corona di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa PON Papua mungkin akan diselenggarakan tanpa penonton jika situasi penyebaran COVID-19 tidak terkendali mendekati waktu pelaksanaan.

“PON Papua akan di adakan dalam masa pandemi COVID-19, sehingga pelaksanaannya masih membutuhkan

Pihak penyelenggara akan menyiapkan langkah-langkah jika PON Papua harus di selenggarakan
tanpa penonton, termasuk dengan menunjuk official broadcaster untuk menyiarkan pertandingan agar dapat di saksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui televisi.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Seluruh Indonesia

Selain itu, KONI Pusat bersama PB PON Papua dan Kementerian Kesehatan terus mematangkan “Playbook” atau
buku panduan terkait aturan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 dan melindungi peserta dan masyarakat dari penyakit malaria selama PON Papua.

Menurut Marciano Norman, jika kasus COVID-19 belum terkendali, PON Papua berpotensi di laksanakan tanpa penonton. Dalam konferensi pers virtual, Marciano mengatakan bahwa pelaksanaan PON Papua dalam masa pandemi COVID-19 masih memiliki beberapa alternatif. Salah satu alternatifnya adalah dengan membatasi jumlah penonton menjadi 50 persen atau bahkan 20 persen. Namun, jika tidak memungkinkan, PON Papua akan di laksanakan tanpa penonton.

Marciano juga menyebut bahwa pihak penyelenggara akan menunjuk official broadcaster untuk menyiaran
pertandingan-pertandingan PON agar dapat di saksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui televisi. Selain itu, KONI
Pusat, PB PON Papua, dan Kementerian Kesehatan sedang mematangkan buku panduan yang berisi aturan untuk mengurangi
risiko penularan COVID-19 selama PON. Buku panduan tersebut juga akan melindungi peserta dan masyarakat dari penyakit malaria.

BAGI YANG SUKA BERMAIN SLOT DAN TOGEL
DAFTAR SEKARANG DI HUGOTOGEL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *